Hijrah. Apa sih hijrah? Kenapa hijrah wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama islam? Bahkan mengenai hijrah tertulis dalam Al-Quran:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Al-Baqarah: 218)
Kalau menurut KBBI hijrah /hij.rah/ v adalah berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya)
Hijrah menurut syariat mempunyai tiga arti:
1. Hijrah dari (meninggalkan) semua perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT
2. Hijrah (mengasingkan) dari pergaulan orang-orang musyrik atau kafir yang memfitnah orang-orang yang memeluk islam
3. Hijrah(berpindah) dari negeri atau orang-orang kafir atau musyrik ke negeri atau daerah orang-orang muslim, seperti hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
(Dikutip dari e-book "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" Karya K.H Moenawar Chalil, Hlm. 419)
Terus bagaimana kita memulai hijrah?
Saya ingin sharing apa yang saya dengar saat menghadiri acara "The Amazing Muharam" yang diadakan oleh CintaQuran sekitar dua minggu yang lalu. Acara yang bertema Hijrah to Sharia Lifestyle ini dihadiri oleh orang-orang yang menceritakan pengalaman hijrah mereka beserta alasannya. Sharing pengalaman tersebut dibuka oleh artis cantik Dewi Sandra. Mungkin banyak dari kita yang kaget saat pertama kali melihatnya muncul di layar kaca dengan menggunakan hijab. Ia mengatakan momen hijrahnya adalah pada saat ia mengalami dua kali kegagalan dalam rumah tangga. Ia merasa saat itu adalah titik terendah dalam hidupnya. Selain itu, dunia hiburan di mana ia berada selalu mengadirkan pendatang baru yang menuntutnya untuk selalu mementingkan penampilan agar eksistensinya tetap terjaga. Ia merasa sangat kosong. Di saat itulah ia mencari jawaban dengan mempelajari agama dan memutuskan untuk berhijab.
"Untuk kuat dalam hijrah, yang paling penting adalah luruskan niat. Niat karena Allah dan meyakini segala sesuatu akan dituntun oleh Allah. Mengawali dengan bismillah agar dijauhkan dari hal buruk dan mengakhirinya dengan alhamdulillah" -Dewi Sandra-
Setelah Dewi Sandra, Jody Brotosuseno, pemilik Warung Steak & Shake kemudian bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Ia berusaha untuk melibatkan Allah di setiap hal yang ia lakukan. Ia menyerahkan semua pada-Nya dengan cara berusaha meningkatkan nilai keimanan dan ketakwaannya dan para pegawainya. Ia mengadakan program spiritual di perusahaannya seperti mengikuti program ESQ, pengajian rutin, solat berjamaah, dsb.
"Saya gak perlu ngontrol atau mengawasi mereka lagi. Karena keimanannya, setiap saat mereka akan merasa diawasi sama Allah. Ketika pengusaha memutuskan untuk hijrah dan menegakkan ajaran Rasulullah, jalani saja. Allah akan membesarkan usaha kita dan menghadirkan karyawan yang amanah serta akan ada banyak kebaikan yang hadir" - Jody Brotosuseno -
Selain kedua orang inspiratif tersebut, ada seorang yang membuat saya terkagum-kagum. Namanya abah Landung. Ia datang dengan membawa sepedanya dan terlihat sangat bersemangat walaupun ia sudah berumur 88 tahun. Ia menceritakan pengalamannya pergi ke tanah suci Mekah yang membuat saya kagum dan iri atas kegigihannya.
"Waktu ke Mekah 7 bulan dari Bandung Ke Mekah, dan pulang lagi ke Bandung 7 bulan. Waktu itu tahun 2002 saat umur saya 75 tahun. Kalau tidur nginep di masjid di kampung-kampung. Pada umumnya baik semua orang yang ditemui, kadang kalau naik kendaraan tidak mau dibayar bahkan saya diantar"
Salah satu bukti kebesaran Allah yang akan selalu memberikan bantuan dan kuasa-Nya kepada setiap manusia yang Dia kehendaki. Masyaallah..
Tekad beliau untuk datang ke rumah Allah ia lakukan dengan kerelaan menempuh jarak berkilo-kilo meter. Dengan segala keterbatasannya, ia berhasil mencapai tujuannya. Saya merasa tidak ada apa-apanya dibanding beliau yang masih semangat dan pantang menyerah di usianya yang sudah sangat bisa dikatakan tidak muda lagi. Terkadang saya masih sering mengeluh dengan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dihadapi tanpa mengeluh.
Jika sudah niat melakukan kebaikan, Allah pasti menunjukkan jalan
Sudah siap untuk hijrah seperti mereka?
Emm.. Saya atau mungkin kalian juga merasa kalau sebenarnya kita sudah menyadari saat ini kita sedang tidak berada di jalan yang benar. Tapi ada sesuatu di dalam diri yang membuat kita ragu untuk melangkah. Mengajukan banyak pertanyaan dan melakukan pembenaran untuk menunda sebuah perubahan. Saya pribadi sering merasa bingung hal apa yang harus dirubah terlebih dahulu, bagaimana merubahnya, kapan waktu yang tepat untuk bergerak. Mungkin cerita dari Ustad Yusuf Mansur bisa jadi inspirasi.
"Berapa kali Muharam lagi Lu bisa berubah? Mulai sekarang, kamu hijrah sana, dari kasur pindah ke lantai, shalat pindah ke Masjid sana" Kata Ustad Yusuf Mansur menirukan kata-kata ibunya.
Katanya, pindah ke lantai dari kasur dimaksudkan Ibunya agar dirinya tidak lalai ibadah hanya karena kebanyakan tidur. Kemudian shalat di Masjid atau Mushalla dimaksudkan agar dirinya bisa lebih dekat dengan Allah.
Lanjutnya lagi "Sana cepat kamu cegat Allah. Bingung saya, bagaimana caranya mau mencegat Allah? Ternyata yang dimaksudkan Ibu saya, saya harus sudah berada di Masjid saat azan belum dikumandangkan”
Jadi hijrah yang dimaksud oleh ibunda Ustad Yusuf Mansur adalah pindah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan yang lebih baik.
Dan disitu saya baru sadar, makna hijrah bisa sesederhana itu. Pindah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan yang lebih baik.
Tapi kadang kendala gak berhenti disitu. Saat jawaban dari berbagai kebingungan tadi sudah terjawab, seringkali timbul rasa takut untuk mulai bergerak, takut akan adanya perubahan atau takut akan adanya suara-suara dari sekitar. Hal itu memang gak bisa dihindarkan. Semua pasti mengalami rintangan, seperti proses hijrah Ustad Felix Siauw.
Singkatnya, setelah menjadi seorang mualaf dan menikah, Ustad Felix Siauw mendapatkan ujian yang bertubi-tubi dari Allah, mungkin begitulah cara Allah menguji hambanya yang beriman. Dari tidak mendapatakan pekerjaan, tidak mempunyai uang, kehilangan anak pertama karena keguguran, dicaci maki, sampai dibanding-bandingkan oleh orang tua. Namun ia tetap berhusnudzon dan tidak berputus asa. Setelah jatuh bangun, Ustad Felix Siauw akhirnya mendapatkan secercah harapan saat ia ditawari untuk menjadi seorang guru matematika dasar di sebuah STIE. Waktu demi waktu kondisi kehidupannya mulai membaik. Melakukan kebaikan dengan jalan berdakwah ternyata mengantarnya menjemput rezeki dengan menjadi seorang guru matematika.
"Dengan ilmu, ujian jadi pelajaran. Dengan ilmu kesulitan jadi penguat keimanan"
"Ada jalan selama ada sabar dan usaha terbaik"
"Seandainya kita meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik"
"Menikah pasti banyak halangan dan hambatan, karenanya ilmu agama wajib jadi bekal kedepan" - Ustad Felix Siauw -
Jalan hijrah memang tidak mudah, tapi pasti lebih berkah.
Jika Dewi Sandra berhijrah dengan memilih mendekatkan diri pada agama, Jody yang berhijrah dari menjalankan bisnis berbasis konvesional kepada bisnis yang bertujuan untuk akhirat, abah Landung yang menempuh berkilo-kilo meter untuk menunaikan tekadnya berangkat ke tanah suci, atau Ustad Felix Siauw yang memilih jalan hijrah dengan menjadi mualaf, apa jalan hijrah yang bisa kita lakukan?
Kalau saya saat ini sedang berusaha untuk bergeser dari kehidupan lama ke kehidupan baru. Kalau ditanya kenapa, tujuannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Saya meyakini bahwa melakukan hal baik akan mendatangkan kebaikan. Walaupun progressnya masih sangat lambat, setidaknya ada pergerakan dan saya menginginkan adanya perubahan. Ilmu saya masih rendah, godaan masih sering menghadang. Entah malas, lupa, distract dengan suatu hal, atau masih tidak ikhlas Lillahi Ta'ala. Tapi itu lah tantangan, tantangan untuk membuktikan sekuat apa saya bisa bertahan dengan komitmen yang sudah dibuat dan sekonsisten apa saya untuk mencapai sebuah tujuan.
Jadi, yuk mulai hijrah! Semoga Allah memudahkan jalannya.
Bismillahirrohmanirrohim semoga bisa terus memperbaiki diri dengan niat semata-mata karena Allah SWT. Aamiin.
Saya telah melakukan pergerakan, datang ke acara Amazing Muharam yang sangat amat menginspirasi dan menuliskannya di sini supaya dapat dibaca kembali. Semoga bisa menjadi inspirasi, tapi kalau tidak itu tidak jadi masalah ;)
Kalau kata Kang Imen,
"Saat berdakwah atau menyampaikan sesuatu, tidak boleh memaksa. Tapi orientasi kepada diri sendiri. Jika dalam berdakwah tidak diterima, itu bukan berarti gagal. Yang gagal adalah kalau kita tidak berdakwah. Kita sebagai manusia tidak boleh memaksa karena yang berhak memaksa hanya Allah SWT"
"Cerita akan hanya jadi cerita kalau tidak take action" - Ustad Fatih Karim -
Kalau begitu, selamat move on!