30/05/15

DIY: Crochet Yarn Basket

Can we make something from milk boxes? Yes sure!
Instead tossing those milk boxes in the trash, use them to make a basket.
Let's make something useful! This is very easy DIY.
Let's go!



1. You'll need:
    a. 4 milk boxes
    b. Old cloth/fabric
    c. Scissors
    d. Glue gun
2. With scissors, cut a box into 4 pieces
3. Cut the top and bottom side
4. Cut again into 4 pieces. So you'll have 16 pieces from 1 milk box and 64 pieces from 4 milk boxes
5. Start weaving your strips together. Over, under, over, under, trying to keep the strips perpendicular to each other
    a. For the bottom, you need 21 strips. Weaving 10 strips going one direction into 11 strips going the other direction. Glue on each side and fold upward.
    b. For the left and right side, you need 5 long and 9 short strips. Weaving 5 long strips going one direction into 9 short strips going the other direction. Glue on each side
    c. For the front and back side, you need 5 long and 8 short strips. Weaving 5 long strips going one direction into 8 short strips going the other direction.
Unite them with glue gun.
6. Voila! Your basket is ready to use.
7. Add old cloth or fabric to make it more beautiful




I use the basket for my crochet yarn. I love crocheting but I'm so frustrated, they are so messy! But now, they look neat on the basket. Yay! 

20/05/15

Secangkir Kopi dan Sebuah Muffin. Sehatkah?

Perjalanan ke kantor dan kelaparan. Bukan karena hari ini di kantor akan ada MCU sih, biasanya setiap hari emang gak sempat sarapan di rumah. Terlalu sibuk bikin bekal makan siang. Bukan terlalu sibuk sih hehe bekal buat makan siang pun juga yang paling simple: oseng-oseng, ayam goreng, ikan, atau apa aja yg ada di kulkas. Sebenarnya sih karena gak punya banyak waktu pagi. Kondisi jalan yang gak bisa ketebak, kadang lancar, kadang macet, kadang macet banget, jadi alasan gak bisa santai-santai dulu di rumah. Jadilah lebih milih bikin bekal makan siang daripada sarapan. Sarapan mah gampang. Pikiran saya dan mungkin banyak orang juga berpikir begitu.

Sebagian besar teman-teman di kantor juga banyak yang gak sempat sarapan di rumah. Klasik, macet jadi alasan utama. Sarapan nanti aja, yang penting sampai kantor dulu. Warung kecil depan kantor jadi tujuan utama saat pertama kali sampai. Sekedar beli gorengan atau kue. Teh dan kopi pun jadi pelengkap.

Kalau kalian, apa sih yang biasanya dimakan untuk sarapan?

Rata-rata, orang akan mengonsumsi makanan/minuman cepat saji yang mudah dibawa dan dihabiskan atau mengonsumsi makanan tinggi gula dengan alasan makanan manis akan menjadi sumber energi. Gak ada yang salah sih mengonsumsi makanan/minuman manis tapi tentunya kita harus mengetahui kadar makanan yg akan menjadi sumber sarapan kita.

Dalam sebuah pidato, Seorang Professor Nutrisi dan Diet di Kings College Hospital menentang pilihan sarapan budaya Inggris yang tidak sehat: mengonsumsi kopi dan muffin. Ia mengklaim orang yang tidak menyadari banyaknya kalori dalam kebiasaan mengonsumsi kopi dan muffin memberikan kontribusi pada epidemic kegemukan. Waduh..

Dari pidatonya, diadakan pengujian dan pengumpulan cepat dari beberapa kedai kopi yang berbeda. Salah satunya adalah Starbucks yang memiliki coklat panas dengan 690 kalori dipadukan dengan triple coklat muffin dari Greggs yang memiliki 509 kalori. Jumlahnya adalah 1199 kalori! Jumlah tersebut memenuhi hampir setengah kalori yang direkondasikan dalam satu hari. Wow!

Namun seperti yang telah disebutkan di awal, mengonsumsi makanan tersebut gak salah asal kita mengetahui trik dan kadarnya. Mungkin mengonsumsi makanan berkalori pada awal hari sebenarnya baik. Ada beberapa fakta yang menyebutkan sarapan di awal hari membantu menurunkan berat badan. Fakta tersebut di dukung dengan kenyataan jika kamu makan lebih awal di pagi hari, akan lebih banyak aktivitas yang kamu lakukan untuk membakar kalori tersebut.

Tetapi tentu saja hal ini juga bergantung dengan menu lain apa yang akan kamu konsumsi, pada makan siang atau makan malam. Mengonsumsi kalori dalam bentuk milkshake dan muffin mungkin bukan pilihan yang baik. Kamu dapat menggantinya dengan mengonsumsi kalori dalam bentuk sereal dan susu atau buah-buahan.

Intinya sih, boleh aja mengonsumsi kopi dan muffin untuk sarapan tapi tetapi kamu harus memperhitungkan jumlah kalori yang akan kamu konsumsi dalam sehari.
Satu lagi, olahraga.

Walaupun secangkir kopi dan sebuah muffin memiliki jumlah kalori yang besar, siapa sih yang akan menolak jika sudah disajikan di depan mata?
Kalau saya sih tanpa pikir dua kali langsung sikat hehehe

image: google


referensi: http://www.mirror.co.uk/news/ampp3d/snack-actually-latte-muffin-more-4401661

19/05/15

Surat buat Bapak




Dear Bapak,

Selamat ulang tahun! Tak terasa yah umurmu sudah setengah abad + satu dasawarsa. Kini rambut putih sudah mendominasi kepalamu. Kulitmu sudah tak sekencang dulu, juga bahumu pun tak segagah dulu.

Bapak masih ingat, dulu setelah aku pulang mengaji, kita sering bercanda. Bapak pernah berpura-pura tidak membuka mata, aku berteriak sambil menggoncangkan tubuhmu yang masih kuat menopang badanku. Kemudian bapak membuka mata sambil tertawa.

Bapak masih ingat, dulu aku sering memperhatikanmu menggambar, memakai meja gambarmu dan mengikuti apa yang bapak lakukan, memakai peralatan gambarmu dan tidak jarang menghilangkannya. Bapak tak pernah marah.

Bapak masih ingat, dulu setiap bapak pulang kerja, aku siap-siap berada di belakang pintu untuk mengagetkanmu, kemudian bernyanyi "Bapak pulang, bawa uang, hatiku senang". Entah dari mana kalimat itu aku dengar. Saat ini aku sedang tertawa mengingat aku kecil bernyanyi.

Bapak masih ingat, dulu saat aku sering mengejek gelar sarjanamu karena namanya mirip dengan sebuah merek pembersih lantai,
"Hari Purwantoro, S. Sos. Hari Purwantoro pembersih lantai".
Sungguh, mafkan aku kecil, pak. Sekarang aku tau, gelar itu bermakna dan untuk mendapatkannya tidak gampang!

Bapak masih ingat, dulu waktu aku demam, bapak selalu menggendongku dengan kain jarik. Aku tidak mau digendong ibu. Sampai sekarang jika aku demam, bapak selalu ingin aku cepat pergi ke dokter.

Bapak masih ingat, dulu waktu ibu pergi dinas, aku selalu menangis dan pasti malamnya aku tidur disampingmu.

Bapak masih ingat, dulu kalau aku nakal bapak suka mengunciku di luar rumah. Tapi tak selama saat bapak mengunci mas Arif dan mas Randhy, entah kenapa.

Bapak masih ingat, dulu bapak yang sering mengantar jemputku. Mulai dari sekolah, les, ke rumah teman, ke dokter, sampai menemaniku tes masuk kuliah. Masih banyak tempat lain yang tidak aku ingat.

Sudah lama sekali rasanya kita tak sedekat itu. Mungkin faktor kesibukan dan sering abai dengan pentingnya waktu berbincang.

Dulu aku kecil yang semangat menunggu bapak pulang kerja. Tapi seiringnya waktu aku lebih sering di kamar saat bapak pulang, semakin sibuk dengan urusan sekolah.
Sekarang, bapak yang menungguku pulang. Setia duduk di ruang tamu sambil menonton tv. Baru masuk kamar setelah memastikanku sudah sampai rumah.

Dulu aku kecil suka mengejek gelarmu, sangat paham sekarang seberapa banyak perjuangan yang diraih. Bapak bisa mendapatkan gelar itu tanpa aku. Tapi sungguh pak, gelar yang sekarang ada di belakang namaku mungkin tidak akan ada di sana tanpamu.

Dulu bapak selalu siap jika aku minta diantar atau dijemput. Sampai sekarangpun masih. Rutinitas mengantarku pagi hari dan menjemputku malamnya. Kalau aku tiba-tiba sudah sampai rumah bapak selalu bertanya "kok gak minta dijemput?"

Maaf pak, aku suka mengabaikan bapak, lupa kalau bapak mungkin butuh teman untuk sekedar nonton tv atau berbincang.
Maaf pak, aku suka kesal jika bapak terlalu penasaran dengan apa yang aku lakukan, lupa kalau bapak hanya memastikan anak perempuannya baik-baik saja.
Maaf pak, aku suka tidak sabar saat bapak bertanya lebih dari sekali, kadang lupa pendengaranmu tak sehebat dulu.
Maaf pak, aku suka tidak peka dengan diammu, kadang tidak tahu saat bapak sakit.

Bapak, terima kasih telah menanamkan nilai-nilai perjuangan.
Terima kasih telah mengajarkanku pentingnya menghasilkan sesuatu yang sempurna.
Terima kasih mengajarkanku pentinganya jujur dan sabar.
Terima kasih untuk perjuanganmu.
Terima kasih untuk segalanya, pak.

Doakan kami, anak-anakmu yang sedang berusaha menanamkan nilai-nilai perjuanganmu.
Doakan kami yang sedang berusaha membahagiakan Bapak, juga Ibu.

Hari ini genap 60 tahun usiamu. Semoga bapak selalu bisa hadir di setiap hari bahagia dalam hidupku. Semoga aku terus bisa membahagiakanmu.

Selamat ulang tahun pak, semoga sehat dan bahagia selalu.

With love,

Adek


Martabak ulang tahun.

Da aku mah apa atuh sempetnya kasih martabak coklat keju, belum bisa kasih cucu haha
Biar gak sedih, selamat bermartabak ria. Lupakan besok MCU.

16/05/15

12:16 am

Masih terjaga di pukul 12:16 am waktu handphone saya. Teringat sebuah kutipan dari sebuah film saat mendengarkan sebuah talkshow tentang manfaat gerakan shalat, sore tadi dalam perjalanan menuju rumah.

Kutipan dari sebuah film produk dalam negeri, film Mama Cake. Tertarik untuk menonton karena judulnya. Saya penggemar kue, penasaran dengan film yang saya pikir akan ada hubungannya dengan kue dan mama. Memang ada, tapi bukan itu inti ceritanya. Untuk seorang penggemar kue, saya kecewa karena bayangan saya tentang film tersebut berbeda. Tapi rasa kecewa langsung hilang ketika sebuah dialog dimulai..

"Pernah terpikir bahwa cara menyucikan diri dari najis sudah benar? Tidak sekedar membasuh dengan air tapi seharusnya dengan pikir. Pernah terpikir bagaimana belajar ikhlas saat membilas tidak hanya basah yang terarah? Again everything happens for a reason. Allah memerintahkan kita untuk bersih saat menemuiNya, begitu pula saat kau bingung memilih baju mana untuk bertemu dengannya. Begitu teliti memerhatikan penampilan? Bagaimana dengan wudhu kita? Sudah sempurna?"

Tertampar.

Dan bagian dialog selanjutnya

“Bagaimana seimbang dengan alam?”
“Shalatlah, kelima unsur alam akan seimbang saat kau shalat,
Saat takbiratul Ihram, menggambarkan api yang menjalar vertikal
Saat rukuk, menggambarkan angin yang berhembus mendatar,
Saat sujud, menggambarkan air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah,
Saat duduk diantara dua sujud, menggambarkan gunung atau bumi yang kokoh,
Saat salam saat itulah kita menebar cinta kepada sesama.. Assalamualaikum wr.wb




Selalu, shalat adalah cara terindah untuk dekat denganNya.

14/05/15

Menghabiskan "Rindu" dan Secangkir Kopi Hitam

Sore ini saya baru saja menyelesaikan Rindu ditemani secangkir kopi hitam. Nikmat yang sederhana, sungguh.
Tapi ini bukan tentang menyelesaikan rindu dalam arti sebenarnya, tapi sebuah "Rindu" yang ditulis apik oleh seorang penulis luar biasa, Darwis, atau Tere Liye nama penanya.

Ketika di Path saya banyak postingan:
"arrived in Malang"
"at Gili Trawangan"
"arrived in Jogja"
"at Bandung"
dan masih banyak yang lainnya, saya pun juga sudah berjalan-jalan melewati Makassar-Surabaya-Semarang-Batavia-Lampung-Bengkulu-Padang-Banda Aceh-Kolombo-hingga Jeddah, dengan salah satu kapal uap kargo terbesar pada zamannya, yang dimiliki oleh salah satu perusahaan raksasa perusahaan logistik dan transportasi besar asal Belanda: BLITAR HOLLANDmelalui sebuah buku.
Jika mereka menuju kota-kota tujuan rekreasi dengan kakinya, saya mengitari kota-kota tersebut dengan imajinasi. Penulis menata kalimat kemudian membungkusnya dengan cantik sehingga ketika seseorang membacanya, ia akan segera hanyut dan seakan menjadi bagian dari perjalanan menuju kota suci umat islam, Mekkah. Saya salah satunya.

Entah obat atau rumus atau jurus apa yang dipakai oleh penulis, tidak sampai beberapa kalimat, saya sudah membayangkan berada di atas kapal yang sedang berada di lautan luas bersama para penumpang lain dengan suku, latar belakang, dan masa lalu yang berbeda.

Lima cerita tentang pengalaman pahit, kebencian, cinta, dan harapan berkumpul menjadi satu. Pada akhirnya, kelima cerita tersebut seakan mendapatkan jawabannya. Jawaban-jawaban itu pun, secara tidak sengaja, juga menjawab beberapa pertanyaan yang kadang, suka tiba-tiba muncul di kepala saya.


"Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan, dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia."

"Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi..
...berhenti membenci, karena kau sedang membenci diri sendiri. Berikanlah maaf karena kau berhak atas kedamaian dalam hati. Tutup lembaran lama yang penuh dengan coretan keliru, bukalah lembaran baru"

"Dalam Al-Quran ditulis dengan sangat indah, minta tolonglah kepada sabar dan shalat."

"Apakah cinta sejati itu? Maka jawabannya, dalam kasus ini, cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semaki tulus kau melepaskannya.
... Jangan merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau cara agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama.
...Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan dengan belajar"

"Lawanlah kemungkaran dengan tiga hal. Dengan tanganmu, tebaskan pedang penuh gagah berani. Dengan lisanmu, sampaikan dengan perkasa. Atau dengan benci di dalam hati, tapi itu sungguh selemah-lemahnya iman."

-Rindu, Tere Liye-

Selamat berlayar :)

10/05/15

"Setiap perjalanan selalu disertai oleh pertanyaan-pertanyaan.
Sayangnya, lazimnya sebuah pertanyaan, maka tidak otomatis selalu ada jawabannya. Terkadang tidak ada jawabannya. Pun penjelasannya."

-Rindu, Tere Liye-

05/05/15

"A good idea is worthless without impeccable execution and a commitment to iterate"
- Zach Klein, founder Vimeo.com -

04/05/15

Imajinasi kadang membunuh,
ketika kenyataan tak sepenuhnya utuh.

Saling menunggu,
tak satupun melangkah maju.


040515
8:31 pm