19/05/15

Surat buat Bapak




Dear Bapak,

Selamat ulang tahun! Tak terasa yah umurmu sudah setengah abad + satu dasawarsa. Kini rambut putih sudah mendominasi kepalamu. Kulitmu sudah tak sekencang dulu, juga bahumu pun tak segagah dulu.

Bapak masih ingat, dulu setelah aku pulang mengaji, kita sering bercanda. Bapak pernah berpura-pura tidak membuka mata, aku berteriak sambil menggoncangkan tubuhmu yang masih kuat menopang badanku. Kemudian bapak membuka mata sambil tertawa.

Bapak masih ingat, dulu aku sering memperhatikanmu menggambar, memakai meja gambarmu dan mengikuti apa yang bapak lakukan, memakai peralatan gambarmu dan tidak jarang menghilangkannya. Bapak tak pernah marah.

Bapak masih ingat, dulu setiap bapak pulang kerja, aku siap-siap berada di belakang pintu untuk mengagetkanmu, kemudian bernyanyi "Bapak pulang, bawa uang, hatiku senang". Entah dari mana kalimat itu aku dengar. Saat ini aku sedang tertawa mengingat aku kecil bernyanyi.

Bapak masih ingat, dulu saat aku sering mengejek gelar sarjanamu karena namanya mirip dengan sebuah merek pembersih lantai,
"Hari Purwantoro, S. Sos. Hari Purwantoro pembersih lantai".
Sungguh, mafkan aku kecil, pak. Sekarang aku tau, gelar itu bermakna dan untuk mendapatkannya tidak gampang!

Bapak masih ingat, dulu waktu aku demam, bapak selalu menggendongku dengan kain jarik. Aku tidak mau digendong ibu. Sampai sekarang jika aku demam, bapak selalu ingin aku cepat pergi ke dokter.

Bapak masih ingat, dulu waktu ibu pergi dinas, aku selalu menangis dan pasti malamnya aku tidur disampingmu.

Bapak masih ingat, dulu kalau aku nakal bapak suka mengunciku di luar rumah. Tapi tak selama saat bapak mengunci mas Arif dan mas Randhy, entah kenapa.

Bapak masih ingat, dulu bapak yang sering mengantar jemputku. Mulai dari sekolah, les, ke rumah teman, ke dokter, sampai menemaniku tes masuk kuliah. Masih banyak tempat lain yang tidak aku ingat.

Sudah lama sekali rasanya kita tak sedekat itu. Mungkin faktor kesibukan dan sering abai dengan pentingnya waktu berbincang.

Dulu aku kecil yang semangat menunggu bapak pulang kerja. Tapi seiringnya waktu aku lebih sering di kamar saat bapak pulang, semakin sibuk dengan urusan sekolah.
Sekarang, bapak yang menungguku pulang. Setia duduk di ruang tamu sambil menonton tv. Baru masuk kamar setelah memastikanku sudah sampai rumah.

Dulu aku kecil suka mengejek gelarmu, sangat paham sekarang seberapa banyak perjuangan yang diraih. Bapak bisa mendapatkan gelar itu tanpa aku. Tapi sungguh pak, gelar yang sekarang ada di belakang namaku mungkin tidak akan ada di sana tanpamu.

Dulu bapak selalu siap jika aku minta diantar atau dijemput. Sampai sekarangpun masih. Rutinitas mengantarku pagi hari dan menjemputku malamnya. Kalau aku tiba-tiba sudah sampai rumah bapak selalu bertanya "kok gak minta dijemput?"

Maaf pak, aku suka mengabaikan bapak, lupa kalau bapak mungkin butuh teman untuk sekedar nonton tv atau berbincang.
Maaf pak, aku suka kesal jika bapak terlalu penasaran dengan apa yang aku lakukan, lupa kalau bapak hanya memastikan anak perempuannya baik-baik saja.
Maaf pak, aku suka tidak sabar saat bapak bertanya lebih dari sekali, kadang lupa pendengaranmu tak sehebat dulu.
Maaf pak, aku suka tidak peka dengan diammu, kadang tidak tahu saat bapak sakit.

Bapak, terima kasih telah menanamkan nilai-nilai perjuangan.
Terima kasih telah mengajarkanku pentingnya menghasilkan sesuatu yang sempurna.
Terima kasih mengajarkanku pentinganya jujur dan sabar.
Terima kasih untuk perjuanganmu.
Terima kasih untuk segalanya, pak.

Doakan kami, anak-anakmu yang sedang berusaha menanamkan nilai-nilai perjuanganmu.
Doakan kami yang sedang berusaha membahagiakan Bapak, juga Ibu.

Hari ini genap 60 tahun usiamu. Semoga bapak selalu bisa hadir di setiap hari bahagia dalam hidupku. Semoga aku terus bisa membahagiakanmu.

Selamat ulang tahun pak, semoga sehat dan bahagia selalu.

With love,

Adek


Martabak ulang tahun.

Da aku mah apa atuh sempetnya kasih martabak coklat keju, belum bisa kasih cucu haha
Biar gak sedih, selamat bermartabak ria. Lupakan besok MCU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar