30/06/15

Bukankah Tuhan...


Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna.
Perasaan adalah salah satu yang membuatnya istimewa.
Menangis saat sedih dan tertawa saat bahagia.

Tapi ada kalanya, kenapa kita terlalu terpuruk saat sedih atau terlalu riang saat senang?
Bukankah Tuhan tidak menyukai sesuatu yang berlebihan?
Kenapa kita menangis sampai menguras air mata saat ditinggalkan kekasih atau ketika cinta bertepuk sebelah tangan karena dia yang hanya berani umbar janji, tak mampu memberi bukti?
Bukankah harusnya bersyukur karena Tuhan tidak ingin melihat kita terlarut dalam kebahagiaan semu?
Kenapa kita terlalu bahagia saat cinta bagai gayung bersambut sampai merasa angkuh seakan dunia kita yang punya?
Bukankah Tuhan menciptakan roda yang selalu berputar?
Kenapa kita merasa paling hina ketika suara-suara ejekan datang silih berganti?
Bukankah harusnya bersyukur karena Tuhan berbaik hati menjaga kita yang mungkin tidak sekuat mereka dalam menghadapi godaan?

Apakah Tuhan akan mengabaikan hambanya yang dengan tegas meninggalkan pekerjaannya saat adzan berkumandang?
Atau yang rela menahan kantuk di sepertiga malam untuk bergegas menyucikan diri sebelum 'berbincang' dengan-Nya dan juga bersujud merendah ketika matahari terbit sebelum memulai hari?
Kenapa kita berburuk sangka saat doa tak diijabah padahal kita telah menjalankan semua perintah-Nya?

Apakah benar Tuhan tidak mengabulkan? atau cara meminta kita yang tak tepat? Sudah ikhlas kah kita meminta? Sudah tuluskah kita saat menghadap-Nya?
Tuhan tidak tidur, tidak pula lupa terhadap hambanya, hanya saja adakalanya..
Tuhan menunda doa kita, mengganti dengan sesuatu yang lebih baik, atau menundanya hingga di akhirat.
La tahzan, jangan bersedih. Tak perlu resah, namanya sudah tertulis di Lahul Mahfuz.
Jika tidak sekarang, mungkin nanti, besok, lusa, atau beberapa tahun lagi. Tapi itu sesuatu yang pasti.
Pasti datang, pasti terjadi.
Mengujar niat, mengikrar akad.

Janji Tuhan tak pernah ingkar.

Perbaiki diri, tingkatkan taqwa.
Luruskan niat menyempurnakan agama.

Insyaallah.


Untuk seorang teman yang sedang resah. La tahzan, Innallaha Ma'ana, dear.

30/06/2015
06:12 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar